Senin, 20 April 2009

Penalaran dalam Membuat Kesimpulan

PENALARAN DALAM MEMBUAT KESIMPULAN

Proses berpikr manusia untuk menghubungkan hubungan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan disebut penalaran.
Dalam karangan penalaran berarti penggunaan pikiran untuk suatu kesimpulan yang dituangkan dalam bentuk tertulis. Dengan penalaran yang tepat, hal-hal yang akan dituangkan dalam karangan menjadi kuat. Penyajian materi karangan akan sesuai dengan jalan pikiran yang tepat. Oleh karena itu, setiap pengungkapan harus dipertimbangkan terlebih dahulu agar hal-hal yang tidak tepat tidak masuk dalam karangan.
Penalaran yang baik berarti ketepatan pengorganisasian dan penyajian semua gagasan. Segala pernyataan benar-benar kuat dan dapat dipertanggung jawabkan, tanpaa meragukan pembaca. Alasan-alasan yang dikemukakan merupakan hal yang dapat diterima.
Ada duan macam penalaran yang biasa dilakukan dalam menarik suatu kesimpulan, yakni penalaran induktif dan penalaran deduktif.

1. Penalaran Induktif
Dalam penalaran induktif kita mulai dengan menyebutkan peristiwa atau keterangan atau data yang khusus untuk menuju kepada kesimpulan umum yang mencakup semua peristiwa khusus itu.

Ada tiga jenis penalaran induksi :
A. GENERALISASI
Penalaran generalisasi dimulai dengan peristiwa-peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan umum. Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. Generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
Contoh;
Pemakain bahasa Indonesia di seluruh daerah di Indonesia dewasa ini belum dapat dikatak seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, ucapan terlihat dengan mudah. Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah. Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan TV pemakaian bahasa Indonesia belum lagi dapat dikatakan sudah terjaga baik. Para pemuka kita pun pada umumnya juga belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia yang terjaga baik. Fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.

B. ANALOGI
Analogi adalah membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Kita dapat menarik kesimpulan bahwa jika sudah adapersamman dalam berbagai segi, ada persamaan pula dalam bidang yang lain.
Contoh:
Kita banyak tertarik dengan planet Mars, karena banyak persamaannya dengan bumi kita. Mars dsan Bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atmosfer seperti bumi. Temperaturnya hampir sama dengan temperatur Bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada juga. Caranya beredar mengelilingi matahari meyebabkan pula timbulnya musim seperti di Bumi. Jika di bumi ada makhluk hidup, tidakkah mungkin ada makhluk hidup di planet Mars.

C. HUBUNGAN SEBAB AKIBAT
Hubungan sebab akibat dimulai dari beberapa fakta yang kita ketahui. Dengan m,enghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lain, dapatlah kita sampai kepada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu atau dapat juga kita sampai kepada akibat fakta itu.
Contoh penalaran hubungan sebab akibat:
Belajar menurut pandangantradisional adalah usaha untuk memperoleh sejumlh ilmu pengetahuan. “Pengetahuan” mendapat tekanan yang penting, oleh sebab pengetahuan memegang peranan utama dalam kehidupan manusia. Pengetahuan adalah kekuasaan. Siapa yang memiliki pengetahuan, ia mendapat kekuasaan.


Contoh penalaran hubungan akibat sebab:
Dewasa ini kenakalan remaja sudah menjurus ke tingkat kriminal. Remaja tidak hanya terlibat dalam perkelahian-perkelahian biasa, tetapi sudah berani menggunakan senjata tajam. Remaja yang telah kecanduan obat-obat terlarang tidak segan-segan merampok bahkan membunuh. Hal ini selain disebabkan kurangnya oerhatian dari orang tua dan pengaruh masyarakat, pengaruh televisi dan film cukup besar.

2. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif didasarkan pada penarikan kesimpulan yang bertolak dari hal yang umum. Dalam karangan penerapan penalaran deduktif ini tampak pada pernyataan umum yang dituangkan dalam kalimat utama yang kemudian menuju pada beberapa kalimat penjelas.
Macam deduksi yang biasa digunakan dalam berargumentasi ialah silogisme. Dalam silogisme kita dapati dua premis dan satu premis kesimpulan. Kedua premis itu adalah premis umum/premis mayor dan premis khusus/premis minor.
Premis umum (=PU), menyatakan bahwa semau anggota golongan tertentu (=semua A) memiliki sifat atau hal tertentu (=B).
Premis khusus (=PK), menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (=C) adalah anggota golongan tertentu itu (=A).
Kesimpulan (=K), menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (=C) memiliki sifat atau hal tersebut pada B (=B)
Jika ketentuan-ketentuan di atas kita rumuskan, rumus itu akan berbunyi sebagai berikut:




Contoh 1:
PU : Semua jenis parasit merugikan inangnya.
PK : Benalu tergolong parasit.
K : Benalu tentu merugikan inangnya.

Contoh 2:
PU : Binatang menyusui melahirkan anak dan tidak bertelur.
PK : Ikan paus binatang menyusui.
K : Ikan paus melahirkan anak dan tidak bertelur.

Penggunaan silogisme dalam kehidupan sehari-hari atau karang-mengarang terasa sangat kaku. Oleh karena itu kita perpendek dengan tidak menyebutkan premis umumnya. Kita dapat langsung mengetengahkan kesimpulan, dengan premis khusus sebagai penyebabnya. Bentuk silogisme yang demikian disebut entimem.
Entimem dapat dirumuskan: C = B, karena C = A.
Contoh 1:
Silogisme:
PU : Pegawai yang baik tidak mau menerima suap.
PK : Budiman pegawai yang baik.
K : Budiman tidak mau menerima suap.
Entimem:
Budiman tidak mau menerima uang suap, karena ia pegawai yang baik.

Contoh 2:
Silogisme:
PU : Orang yang ingin sukses hidupnya harus bekerja keras.
PK : Diah orang yang ingin sukses hidupnya.
K : Diah harus bekerja keras.
Entimem:
Diah harus bekerja keras, karen ian inigin sukses hidupnya.






Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Pak susilo seorang dokter terkenal pada zamannya. Beliau mempunyai tiga orang anak. Anak pertamanya, Salyono, seorang psikolog yang sering mengisi acara di televisi. Anak keduanya, sutrisno, menjadi dokter ahli kandungan di salah satu rumah sakit besar di Jakarta. Dan anaknya yang ketiga, perempuan ,Utari menjadi dokter spesialis anak dan sebagai kepala bagian polianak di rumah sakit yang sama dengan dr. Sutrisno. Pak Susilo bangga dan bahagia melihat ketiga anaknya telah bekerja sesuai dengan bidangnya.
Perbaikan kalimat simpulan generalisasi yang tercetak miring dan sesuai dengan isi paragraf yaitu……
a. Pak Susilo keluarga yang bahagia sejahtera.
b. Semua anak Pak Susilo sukses.
c. Keluarga yang membanggakan seperti Pak Susilo.
d. Keluarga Pak Susilo keluarga ilmuwan dan pekerja.
e. Pak Susilo keluarga dokter spesialis yang sukses.
2. Tanaman perlu perawatan. Merawat tanaman dapat dilakukan dengan cara memberi pupuk, menyirami setiap hari, dan menyiangi rumput yang mengganggu pertumbuhannya. Apabila hal ini dilakukan sungguh-sungguh, tanaman akan tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah yang baik dan bermutu tinggi. Orang akan mencari kualitas buah seperti ini. Sama halnya dengan manusia. Sejak kecil seseorang diperhatikan gizi yang dibutuhkannya dengan baik, diberi kasih sayang dan perhatian. Otaknya diasah dengan ilmu pengetahuan dan dijauhkan dari hal-hal yang buruk. Kelak ia memiliki tubuh yang sehat dan mempunyai pengetahuan yang luas. Orang yang seperti ini akan berguna bagi masyarakat di mana saja ia berada. Dan keberadaannya sangat dibuthkan orang. Jadi, setiap makhluk hidup perlu dirawat.
Kalimat simpulan yag tepat untuk memperbaiki kalimat yag bercetak miring pada paragraph analogi tersebut ialah……
a. Jadi, apa pun yang kita miliki kalau kita rawat dan pelihara dengan baik pasti awet.
b. Jadi, antara tanaman dan orang/manusia mempunyai persamaan, yaitu sama-sama perlu perawatan
c. Jadi, perakuan kepada tanaman sama dengan perlakuan kepada manusia yaitu sama-sama memerlukan kasih sayang.
d. Jadi, merawat dan membesarkan anak sehingga menjadi orang yang berguna, seperti merawat tanaman agar berkualitas baik.
e. Jadi, menghasilkan tanaman yang berkualitas sama dengan mendidik manusia yang berguna dan dibutuhkan oleh masyarakat.
3. PU : Semua siswa yang kedapatan membawa senjata tajam diperiksa di kantor polisi.
PK : Sudin siswa yang kedapatan membawa senjata tajam
Simpulan (K) : Sudin mendapat hukuman yang setimpal.
Kalimat yang tepat untuk memperbaiki simpulan (K) silogisme tersebut yaitu…..
a. Sudin harus ditindak dan dihukum
b. Sudin tergolong siswa yang sangat nakal.
c. Sudin akan dikeluarkan dari sekolahnya.
d. Sudin diperiksa di kantor polisi.
e. Sudin dinyatakan melanggar dan dihukum
4. Percabangan suatu proto menjadi dua bahasa baru atau lebih, serta tiap-tiap bahasa baru itu dapat bercabang pula dan seterusnya, dapat disamakan dengan percabangan sebatang pohon. Pada suatu waktu batang pohon tadi mengeluarkan cabang-cabang baru, tiap cabang kemudian bertunas dan bertumbuh menjadi cabang-cabang baru. Cabang-cabang yang baru ini kemudian mengeluarkan rantin-ranting yang baru. Demikian seterusnya. Begitu pula percabangan pada bahasa.
Paragraf tersebut menggunakan pola pengembangan
a. Sebab-akibat
b. Akibat-sebab
c. Generalisasi
d. Analogi
e. Proses
5. PU :semua siswa SMA yang melanjutkan ke perguruan tinggi negeri harus lulus SPMB.
PK :Anto siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi negeri.
K :
Kesimpulan yang tepat dalam silogisme tersebut adalah……
a. Anto ingin kuliah karena ia siswa SMA.
b. Siswa yang ingin kuliah harus mengikuti SPMB.
c. Anto harus lulus SPMB.
d. Anto tamat SMA.
e. Anto akan mengikuti SPMB.
6. PU : setiap warga Negara Indonesia harus menjaga keamanan dan persatuan bangsa.
PK :
K : saya harus menjaga keamanan dan persatuan
Pengisi PK yang sesuai dengan pernyataan tersebut adalah….
a. Siapa saja warga Indonesia
b. Beberapa warga Negara Indonesia.
c. Saya warga Negara Indonesia.
d. Salah satu warga Negara Indonesia.
e. Masyarakat warga negar Indonesia.
7. PU :
PK : ibu menderita darah tinggi.
K : biu tidak boleh memakan makanan yag berlemak.
Pengisi PU yang sesuai dengan pernyataan tersebut
a. Beberapa penderita darah tingi tidak boleh makan makanan yag berlemak.
b. Sebagian penderita darah tinggi tidak boleh memakan makanan yag berlemak.
c. Semua penderita darah tinggi tidak boleh memakan makanan yag berlemak.
d. Ada penderita darah tinggi yang tidak boleh makan makanan yang berlemak.
e. Ibu-ibu yag menderita darah tinggi tidak boleh makan makanan yang berlemak.
8. Inflasi lunak sering diartikan sebagai laju inflasi yang kurang dari 5%, sedangkan inflasi moderat adalah inflasi yang mencapai 20%, meskipun ada yang memberikan batasan inflasi moderat itu sampai 30%. Inflasi yang melebihi 30% umumnya dianggap inflasi keras. Dari catatan di atas dapat dikatakan bahwa dalam dunia moneter dikenal tiga macam inflasi.
Pola pengembangan paragraf di atas adalah
a. Analogi
b. Hubungan sebab akibat
c. Hubungan akibat sebab
d. Induksi
e. Hubungan sebaba akibat 1 akibat 2
9. Tumbuhan adalah bagian dari makhluk hidup yang dalam pertumbuhannya selain diberi pupuk agara subur, sangat memerlukan air agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Tanpa air, tumbuhan akan mati. Demikian pula binatang. Tanpa air, binatang akan mati.
Simpulan dari analogi di atas adalah…..
a. Manusia memerlukan air untuk kehidupannya.
b. Binatang memerlukan air untuk kehidupannya.
c. Manusia tidak dapat hidup tanpa air.
d. Makhluk hidup tanpa air tidak berkembang.
e. Air sangat dibutuhkan makhluk hidup.
10. Sebagai daerah vulkanik, sebagian besar wilaak Indonesia kaya akan sumber energi. Pembentukan sumber panas bumi dikontrol oleh proses geologi yang berlangsung sepanjang jalur vulkanik, terobosan magma serta sesaran-sesaran lapisan kerak bumi. Berdasarkan penelitian ternyata bumi pertiwi kita mengandung bahan yang merupakan sumber energi yang dapat diolah dan dimanfaakan sepanjang masa.
Simpulan umum paragraf induksi di atas adalah…..
a. Indonesia sebagian besar merupakan daerah vulkanik.
b. Daerah – daerah vilkanik merupakan penghasil energi.
c. Sumber energi bisa dimanfaatkan melalui pengolahan.
d. Sumber energy tersebut berasal dari perut bumi.
e. Bumi pertiwi banyak mengandung sumber energi.

3 komentar:

  1. trims ya artikel penalarannya.
    salam kenal

    BalasHapus
  2. ea cUkup d mengerti bUat saya peLajari

    BalasHapus
  3. thanks buat artikel nya sngt membantu buat pembelajaran bhs indonesia

    BalasHapus